(Pengalaman Pribadi) Cara menyembuhkan Pityriasis Alba, Bercak Putih namun Bukan Panu

Sebelunya saya ingin menjelaskan kalau saya bukan dokter atau orang yang ahli dibidang obat-obatan dan perawatan kulit ya. Saya hanya mencoba membagikan pengalaman saya, dimana saya berharap hal ini bisa membantu yang lain . Jadi saya mohon maaf jika saya tidak bisa menjawab semua pertanyaa, karena takutnya saya malah menyesatkan yang bertanya.


Saya cukup terkejut saat melihat ternyata begitu banyak respon mengenai postingan Pityriaisis Alba, Bercak Putih namun Bukan Panu. Ternyata banyak juga yang mengalami hal serupa seperti yang pernah saya alami dulu.

Baca Juga : Keratosis Pilaris, si Benjolan Kecil Kasar Mirip Kulit Ayam

Seperti yang telah saya sharingkan sebelumnya kalau saya juga merupakan mantan korban penyakit satu ini.
Saya sudah pergi ke dokter kulit dan kulit saya kembali normal, namun ternyata ketika obat salep yang diberikan itu habis beberapa bulan kemudian penyakit menjengkelkan ini datang kembali. Alhasil, karena malas pergi ke dokter kulit lagi, akhirnya saya menggunakan
salep walet Sriti. Saya menggunakan salep inipun sebenarnya karena saran dari tante saya, yang anaknya ternyata pernah menggunakan salep ini juga.
Dan.... taratataaaa... puji Tuhan, beberapa minggu kemudian kulit saya normal kembali. Gak ada lagi tuh si bercak putih yang bikin malu setengah hidup itu.

Baca Juga : Apakah Bopeng Benar-Benar Bisa Hilang?



Salep Sriti ini saya belinya di apotik, semacam toko obat China gitu, harganya sangat aman bagi kantong hanya Rp. 5000 (harga di kota saya)... Tapi,, sekedar informasi aja ya readers, jangan sampai salah beli. Karena saya termasuk orang yang sangat hati-hati dalam menggunakan obat-obatan, jadi  sebelum saya menggunakan salep ini saya mendapatkan informasi dari teman-teman saya bahwa ternyata ada banyak salep-salep sriti yang abal-abal alias palsu ! dan akibat menggunakan salep palsu ini bisa buat kulit kita hitam, gosong terbakar.
Jadi, saya ingatkan bagi setiap yang berniat mau membeli salep ini untuk lebih hati-hati.

Dibawah ini, saya tampilkan foto salep Sriti yang sudah saya gunakan, dan tidak memberikan efek negatif bagi kulit saya:

 

Baca Juga : Cara Mengatasi Ketergantungan Salep Sriti atau produk perawatan kulit/kecantikan tertentu

Cara Menggunakannya:

Salep Sriti (diatas) sebenarnya seperti semacam salep antiseptik untuk menyembuhkan gatal-gatal, dan penyakit kulit lainnya karena salep sriti (diatas) komposisisnya terdiri dari Benzethonium Chlorida yang setahu saya bermanfaat sebagai anti jamur atau bakteri.

Karena si Benzethonium Chlorida ini merupakan bahan kimia, saya anjurkan readers sekalian menggunakanya jangan berlebihan, cukup dioleskan tipis-tipis pada si bercak putih itu. Setelah dioleskan dibiarkan saja, dapat digunakan 2 kali sehari. 

Jangan berlebihan menggunakan salep ini dan ketika sudah hilang bercak putihnya, langsung hentikan penggunaannya. Karena  Benzethonium Chlorida (anti bakteri ) yang terkandung dalam sriti ini saya tegaskan lagi sekali merupakan bahan kimia. Dan selayaknya bahan-bahan kimia lainnya, tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang panjang!

Baca Juga : Pityriasis versicolor si Panu Cokelat & Hitam

Perlu diingat juga bahwa tipe kulit tiap orang berbeda-beda ada yang cocok suatu produk ada juga yang tidak cocok. Jika mengalami masalah, setelah menggunakan salep ini segera hentikan dalam penggunannya. 

Menurut pengalaman saya, saya membutuhkan waktu selama sekitar 2/3 minggu hingga kulit normal kembali dengan penggunaan teratur yaitu dua kali sehari, pada pagi hari dalam malam sebelum tidur. Saya menggunakannya benar-benar tipis, sangat tipis pada bagian yang dibutuhkan saja.

Saat kulit saya normal kembali, saya benar-benar mengentikan penggunaan salep ini. 

Perawatan selanjutnya tanpa salep sriti:

Kulit tetap harus dirawat saat sudah sembuh. Perawatan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Menggunakan cream pelembab wajah yang cocok.

Cream pelembab dibutuhkan untuk menjaga kulit tagar tidak kering,karena kalau kering bercak putih ini bisa timbul lagi. Saya  menggunakan cream pelembab wajah nivea dan syukurnya bercak putih ini sudah tidak muncul lagi diwajah saya.

Dari berbagai cream yang saya gunakan, kulit saya yang sensitif ini lebih cocok menggunakan cream pelembab dari Nivea, yaitu Nivea Visage Sparkling White, Whitening Day Care dan juga cream pencuci muka dengan merk dan jenis yang sama.

Saya pernah iseng menggunakan produk dari G*rnier ternyata produk itu sangat tidak cocok untuk kulit saya yang super sensitif ini, jadi saya kembali lagi menngunakan Nivea. Ditambah sekarang, saya sudah menggunakan produk ini hampir setahun, jujur kulit saya tidak semakin putih seperti di iklan-iklan TV, tapi yang lebih penting kulit saya bisa aman dari yang namanay Pityriasis Alba.

2. Tahap selanjutnya setelah memilih cream pelembab wajah yang tepat adalah rajin-rajinlah bersihkan wajah 2-3 kali sehari (jangan terlalu sering, karena dapat membuat kulit kering) dan minum air putih karena air putih punya segudang manfaat bagi kulit (Manfaat Air Putih). Readers juga bisa mencuci muka menggunakan green tea yang memiliki banyak manfaat bagi kulit, yaitu salah satunya bisa membantu melembabkan kulit (baca juga :Pengalaman Menggunakan Green Tea (Teh Hijau) untuk Wajah )

Nah, itu dia readers sedikit hal yang dapat saya bagikan bagi readers semua berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya harap postingan ini dapat bermanfaat bagi readers sekalian... :)

Yang terakhir saya ingatkan bahwa efek salep ini berbeda-beda pada setiap orang, tapi sata berharap kulit readers sekalian bisa normal lagi. 

Baca juga :

12 Tahun Berjuang Melawan Jerawat

(Sharing Pengalaman) Aku dan C0rona?

Menghilangkan Koreng/Bekas Luka Menghitam? Bisa dengan Cara Alami ini

(Pengalaman Pribadi) Cara Mengatasi Ketombe

(Pengalaman Pribadi) Proses dan Cara mencerahkan Kulit 

Penyebab Sering digigit Nyamuk

Mengatasi Tumit Pecah-Pecah Sendiri di Rumah